Judul: Berbagi Info Seputar Bermain Kartu Bantu Pemulihan Penderita Stroke Full Update Terbaru
link: Bermain Kartu Bantu Pemulihan Penderita Stroke
Berbagi Bermain Kartu Bantu Pemulihan Penderita Stroke Terbaru dan Terlengkap 2017
Bermain Kartu Bantu Pemulihan Penderita StrokeBermain Kartu Bantu Pemulihan Penderita Stroke
INILAHCOM, Toronto - Para peneliti dari Kanada mengatakan bahwa bermain kartu sederhana bisa membantu pemulihan para pasien yang terkena stroke.
Ilmuwan-ilmuwan ini mengatakan bermain kartu remi dapat meningkatkan keterampilan motorik para pasien stroke. Tak hanya itu, bermain Jenge, bingo atau konsol game seperti Nintendo Wii atau PlayStation juga memiliki manfaat yang sama.
Mereka mengatakan kepada jurnal Lancet Neurology bahwa jenis pemulihan yang digunakan untuk rehabilitasi motor ini mungkin kurang relevan, selama hal itu dilakukan secara intensif, berulang-ulang dan menggerakkan tangan serta lengan.
Para peneliti merancang studi mereka untuk menguji apakah game virtual reality, yang semakin banyak digunakan sebagai terapi rehabilitasi bagi penderita stroke, lebih baik daripada permainan yang lebih tradisional untuk mengasah keterampilan motorik ekstremitas bagian atas.
Tim dari Kanada ini merekrut sebanyak 141 pasien yang baru saja menderita stroke, dan beberapa gerakan salah satu atau kedua tangan dan lengan mereka terganggu.
Sekitar setengah dari pasien-pasien tersebut, dipilih secara acak, kemudian ditempatkan ke rehabilitasi Wii, sedangkan sisanya diminta untuk melakukan kegiatan rekreasi lainnya, seperti bermain kartu.
Semua pasien tetap menerima perawatan rehabilitasi stroke seperti biasa dan bantuan di atas 10, mereka menghabiskan waktu selama satu jam untuk bermain game atau kartu remi selama dua pekan.
Kedua kelompok menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam keterampilan motorik mereka pada akhir dua pekan dan empat pekan kemudian. Dan yang penting, kedua kelompok sama-sama bernasib baik, kata para peneliti.
Meski hasil penelitian ini belum jelas, soal berapa banyak kemajuan yang yang dialami para penderita stroke, penelitian lainnya menyarankan untuk menambahkan banyak terapi agar lebih menguntungkan.
Seorang peneliti, Dr Gustavo Saposnik, dari Rumah Sakit St Michael di Toronto, mengatakan bahwa semua ini seperti teknologi dan memiliki kecenderungan untuk berpikir bahwa teknologi baru lebih baik dari strategi-strategi kuno, meski terkadang bukan itu masalahnya.
"Dalam studi ini, kami menemukan bahwa kegiatan rekreasi sederhana yang dapat diterapkan di mana saja mungkin sama efektifnya dengan teknologi," katanya seperti dilansir BBC.
Alexis Wieroniey dari Asosiasi Stroke Inggris mengatakan temuan itu sangat menggembirakan karena mereka menunjukkan bahwa hal itu merupakan kegiatan yang murah, mudah diakses yang bisa membantu beberapa penderita stroke dalam pemulihan mereka.
"Ribuan penderita stroke tersisa dengan masalah-masalah mobilitas, dan ini dapat menyebabkan hilangnya kemerdekaan," ujar Wieroniey.
Stroke terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terputus baik oleh pembekuan atau pendarahan. Hal ini dapat menyebabkan gejala-gejala seperti terkulainya otot wajah, cadel dan mati rasa serta kelemahan pada lengan.
Stroke adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perhatian dan perawatan segera.
Orang-orang mungkin membutuhkan waktu yang lama dalam rehabilitasi agar bisa kembali mandiri. Beberapa di antaranya akan memiliki gangguan permanen. [ikh]